Detik Terakhir

27 Sep

images (2)

Karya : Firhan Hidayat

Gemerintik hujan mulai membasahi tanah. Turun di sela-sela lamunan tak berujung ini. Memandang luas keujung sana, tanpa tepi. Tak terfokus, tak bertumpu. Tenngggggg…. bunyi lonceng jam emas itu berdentang dua kali, menunjukkan sekarang sudah pukul dua siang. Itu berarti, dua jam pula lah aku disini. Duduk menghadap jendela berlapis kaca bening yang berkali-berkali kubuka kututup tanpa tujuan. Aku pun tak tahu untuk apa aku disini. Hanya memandangi daun dan tanah yang sedang bermandi.

“Den, makanannya saya taruh disini ya.”

Wanita paruh baya yang mengenakan kain sepinggang itu sudah terbiasa berbicara pada tembok, tiap memasuki kamar bercat putih ini. Pernyataan maupun pertanyaan tak pernah akan dijawab. Setelah ia melihat kearahku yang hanya memberikan isyarat tundukkan kepala dua kali, ia pergi, tetap dengan badan yang membungkuk.

***

Hari itu, tampak mendung. Sepertinya mau hujan, pikirku, karena kulihat matahari seperti malu-malu untuk unjuk gigi. Dari pukul tujuh pagi sampai pukul dua siang, perkiraanku ternyata tak terbukti. Parahnya lagi, mendung itu ternyata mengisyaratkan pertanda lain. Pertanda itu terkuak ketika dering ponsel jadulku  menggetarkan meja yang mengalasinya.

Kuangkat telpon dari wanita yang akan kupinang besok itu dengan semangat. Tapi….. tak ada suara manusia yang menyambut. Yang terdengar hanya jeritan tangis yang saling bersautan, dan suara sirine ambulan yang tak kian berhenti sampai tiba diperkampungan abadi berumahkan tanah.

Nama : Derayu Tasiyah
Lahir : Palembang, 11 Januari 1974
Wafat : Palembang, 23 Januari 1997

Leave a comment